‘UZLAH SEBAGAI JALAN MENCARI KEBENARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DOI:
https://doi.org/10.30631/tjd.v19i2.284Keywords:
‘Uzlah, Truth, IndustryAbstract
The massive development of technology in the era of the industrial revolution 4.0 has brought many social changes and, in practice, has changed human life at every level. The number of jobs that are delayed because of smartphones, the inequality of news on social media, and the truth that overflows and is obscured are examples of how life has changed significantly. This indicates that industrial revolution 4.0 does not only bring changes in a positive sense but also in a negative one. Obscurity and vagueness to the truth can, in turn, damage morality and erase human values. ‘Uzlah or separating oneself from humans, is one of the concepts in Sufism recommended by the Prophet Muhammad when slander has become rampant and riots can no longer be extinguished, which today can be seen by the existence of post-truth narratives or denial of truth. Some criticize that committing ‘uzlah is a cowardly act of running away from problems. This criticism cannot be fully justified and cannot be completely refuted – because textually, some have practiced 'uzlah (meditation in mountains, caves, away from crowds). However, 'uzlah has spiritual values that can maintain emotional and mental stability for those who practice it. The paper seeks to contextualize of 'uzlah according to the needs of the times. The results of this paper find that ‘uzlah can be applied today not only to practice spiritual values but also to strengthen one's stance, enjoy life, be happy at work, be measured in action, and promote objective truth. With these values, it is clear that 'uzlah can be used as one a step to find the truth in the post-truth era of the industrial revolution.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat di era revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan sosial yang jauh berbeda dan pada praktiknya telah mengubah kehidupan manusia di setiap lapisannya. Banyaknya pekerjaan yang tertunda sebab telepon pintar, ketimpangan berita di media sosial, kebenaran yang bertimpah dan terkaburkan, merupakan contoh betapa kehidupan telah berubah secara signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa revolusi industri 4.0 tidak hanya membawa perubahan dalam arti positif, tapi juga negatif. Ketidakjelasan dan kekaburan terhadap kebenaran pada gilirannya dapat merusak moralitas dan menghapus nilai-nilai kemanusiaan. ‘Uzlah atau memisahkan diri dari manusia merupakan salah satu konsep dalam ilmu tasawuf yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. ketika fitnah telah menjadi-jadi dan huru-hara tidak dapat dipadamkan lagi, yang dewasa ini dapat dilihat dengan adanya narasi post-truth atau ingkar kebenaran. Ada yang mengkritik bahwa beruzlah termasuk tindakan pengecut karena lari dari masalah. Kritik ini tidak bisa dibenarkan sepenuhnya dan tidak bisa dibantah seutuhnya–sebab ‘uzlah secara tekstual (menyendiri di gunung, gua, jauh dari keramaian) ada yang mempraktekkannya. Akan tetapi ‘uzlah memiliki nilai-nilai spriritual yang dapat menjaga kestabilan emosi dan pikiran bagi barang siapa yang mengamalkannya. Tulisan ini berupaya untuk mengkontekstualisasikan ‘uzlah sesuai kebutuhan zaman. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa uzlah dapat diaplikasikan dewasa ini tidak hanya untuk mengamalkan nilai-nilai spiritual, tapi juga dapat memperteguh pendirian, menikmati hidup, bahagia dalam bekerja, terukur dalam bertindak serta mengedepankan kebenaran objektif. Dengan nilai-nilai tersebut, terang bahwa ‘uzlah dapat dijadikan sebagai salah satu langkah mencari kebenaran di era post-truth revolusi industri 4.0.
References
al-Bantani, Imam Nawawi Naṣāihul ‘Ibad, Jakarta: Wali Pustaka, 2016.
al-Ghazali, Imam. Majmū’ah Rasāil, ter. Irwan Kurniawan, Bandung: Pustaka Indah, 1997.
al-Habsyi, Husin Kamus al-Kautsar, Bangli: Yayasan Pesantren Islam, 1999.
Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia ‟ S Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.
Al-Jailani, Abdul Qadir. Sirrur Asrar, Beirut: Dar Fikr, tt.
al-Jurjani, Syarif Ali bin Muhammad. Kitab at-Ta’rifat, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1983.
Arifin, Nuhdi Futuhul, dan A. Jauhar Fuad, Dampak Post-Truth di Media Sosial, Intelektual Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, Vo. 10, No. 3, 2020.
Arifin, and Rhoyachin. Uzlah Practice to Enhance Santri's Mentality and Spirituality, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 2, 2019.
as-Sakandari, Ibnu Athaillah. al-Hikam, Jakarta: Mizan, 2006.
asy-Sya’rawi, Muhammad Mutawalli. al-Qaṣaṣul Qur’ān fi Sūratil Kahfi, terj. Salim Basyarahil, Jakarta: Gema Insani Press, 1993.
Darraz, Muhammad Abdullah. Dustur al-Akhlaq fi al-Quran, Beirut: Muassasah al- Risalah, 1991.
Fitri, Sulidar. Dampak Positif dan Negatif Sosial Media, Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 1, No. 2 April, 2017.
Hadi, Abdul. Corak Penafsiran Tasawuf Hamka (Studi Penafsiran Ayat Tasawuf dalam Tafsir al-Azhar) Tahun 2019/2020. Prosiding Hasil-hasil Penelitian Dosen-dosen Universitas Islam Kalimantan, 2020.
Haryati, Tri Astutik. Modernitas dalam Perspektif Seyyed Hossein Nasr, Jurnal Penelitian, Vol. 8, No. 2, November, 2011.
Hamka, Tasawuf Modern, Republika: Jakarta, 2015.
Hamka, Renungan Tasawuf, Jakarta: Republika, 2016.
Harahap, Jaipuri. Sayyed Hossein Nasr Tentang Filsafat Perennial dan Human Spiritualitas, Aqlania, Vol. 08, No. 02, Juli-Desember, 2017.
Hasibuan, Armyn. Transformasi Uzlah Dalam Kehidupan Modern, Jurnal Hikmah, Vol. II No. 01 Januari-Juni 2015.
Ibnu Manẓur, Jamaluddin Muhammad. Lisānul ‘Arab, Beirut: Dar Ṣadir, 1863.
Khoiruddin, M Arif. Peran Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern, Institut Agama Islam Tribakti, Vol. 27, No. 1, Januari, 2016.
Khoiri, Imam. Uzlah Perspektif Ibn 'Athaillah as-Sakandari, Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, Vol. 1, No. 3, Agustus 2020.
M.Arif Khoiruddin. “Volume 27, Nomor 1 Januari 2016.” Peran Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern, vol. 27, 2016, pp. 113–33.
Mahdi, Urgensi Akhlak Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern, Jurnal Edueksos, Vol. I, No.1, Januari-Juni 2012.
Nilyati, Nilyati. Peranan Tasawuf dalam Kehidupan Modern, Tajdid, Vol. XIV, No. 1, Januari-Juni 2015.
Mariana, Erni dkk. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Daring Bagi Siswa SD di Tempuran Trimurjo, Madaniya, Vol. 2, No. 2, Mei 2020.
Miskawaih, Ibnu. Tahdzîbul Akhlaq, Beirut: Maktabah al-Hayat, 1961.
Muthahhari, Murtadha. Fitrah, Jakarta: Penerbit Lentera, 1998.
Sabani, Noveliyati. “Generasi Millenial Dan Absurditas Debat Kusir Virtual.” Informasi, vol. 48, no. 1, 2018, p. 95, https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.18078.
Savitri, Astrid. Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0, Yogyakarta: Penerbit Genesis, 2019.
Sartama, Sartama, Nelia Afriyeni. Perilaku Perundungan Maya (Cyberbullying) Pada Remaja Awal, Jurnal Psikologi Insight, Vol. I, No. 1, April 2017.
Syuhada, Kharisma Dhimas. Etika Media di Era Post-Truth. Jurnal Komunikasi Indonesia, Vo. V, No. 1, April 2017.
Toriquddin, Sekuleritas Tasawuf, Membumkian Tasawuf dalam Dunia Modern, Malang: UIN Malang Press, 2008.
Widayani, Hanna. Pemikiran Sayyid Hossein Nasr Tentang Filsafat Perennial, El-Afkar, Vol. 6, No. 1, Januari-Juni, 2017.
Zaluchu, Sonny Eli. Dinamika Hoax, Post-Truth, dan Literasi Digital dalam Rekonstruksi Kehidupan Beragama, Religio: Jurnal Studi Agama-agama, Vol. 10, No. 1 2020