THE IDEA OF ISLAMIZATION: A Study of Imam Suprayogo’s Thought
DOI:
https://doi.org/10.30631/tjd.v22i1.340Keywords:
Imam Suprayogo, Integration, Islamization, Tree of KnowledgeAbstract
Modern science has been marred by lingering problems and
consequences, as twentieth-century critics like Theodor Adorno and
Seyyed Hossein Nasr argued that modern science has been emptied of
spiritual values and increasingly disconnected from ethical religious
concerns. As a result, most scientists adhere to the dichotomy between
science and religion, implying not only distinction, but also separation
and contradiction. Equally problematic is the widely held, but naïve, view
that science is neutral and value-free, has no human, economic, political,
military, national, industrial or commercial interests. In the wake of
realization that modern science could be harmful and detrimental to the
minds and lives of Muslim. Calls for Islamization was launched across
the Muslim world from Virginia to Casablanca. This article aims to assess
the idea of Islamization of contemporary science as espoused and
elaborated by Imam Suprayogo, a former rector of the State Islamic
University (UIN) in Malang, Indonesia. Based on library research, this
study found that Imam Suprayogo’s idea of Islamization prescribes
integration of science and religion to eradicate the long-held dichotomy
between the two, particularly between scientific claims and Islamic
doctrines. Imam Suprayogo also proposed to reconstruct a religious
scientific paradigm by introducing the “tree of knowledge” and
launching the “Tarbiyah Ulul Albab” (education of the Intelligentsia)
which has been implemented during his term in an attempt to transform
UIN Malang into an Islamic educational institution that teaches both
science and religion while at the same time projecting the Islamic values.
Ilmu pengetahuan modern saat ini, telah dirusak oleh sejumlah masalah
dan konsekuensi yang tidak diinginkan, sebagaimana kritikus abad kedua
puluh seperti Theodor Adorno dan Seyyed Hossein Nasr menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan modern telah dikosongkan dari nilai-nilai
spiritual dan terputus dari masalah etika keagamaan. Akibatnya, sebagian
besar ilmuwan menganut dikotomi antara ilmu dan agama, hal tersebut
tidak hanya perbedaan, tetapi juga pemisahan dan kontradiksi di antara
keduanya. Masalah yang sama datang dari pandangan secara luas, tetapi
naif, bahwa ilmu itu netral dan bebas nilai, tidak memiliki kepentingan
manusia, ekonomi, politik, militer, nasional, industri atau komersial.
Tanpa disadari bahwa ilmu pengetahuan modern bisa berbahaya dan
merugikan pikiran serta kehidupan Muslim. Adapun seruan untuk
Islamisasi telah diluncurkan ke seluruh dunia Muslim dari Virginia hingga
Casablanca. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji gagasan Islamisasi ilmu
pengetahuan kontemporer sebagaimana dianut dan dielaborasi oleh
Imam Suprayogo, mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Malang, Indonesia. Berdasarkan studi pustaka, penelitian ini menemukan
bahwa gagasan Islamisasi Imam Suprayogo mengatur integrasi ilmu dan
agama untuk menghapus dikotomi yang telah lama ada di antara
keduanya, khususnya antara klaim ilmiah dan doktrin Islam. Imam
Suprayogo juga mengusulkan untuk merekonstruksi paradigma keilmuan
agama dengan memperkenalkan “pohon ilmu” serta meluncurkan
program “Tarbiyah Ulul Albab” yang telah dilaksanakan selama
istilahnya dalam upaya mentransformasi UIN Malang menjadi lembaga
pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan agama
sekaligus memproyeksikan nilai-nilai Islam.
References
Abdullah, Amin. Islamic Studies Di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Putra Pelajar, 2012.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Prolegomena to the Metaphisic of Islam. Kuala Lumpur: ISTAC, 1995.
Ansoro, Baydah, and Mohammad Ali Murtada. “Tipologi Pemikiran Pendidikan Islam (Telaah Pemikiran Imam Suprayogo Dan Azyumardi Azra).” ULUMUNA: Jurnal Studi Keislaman 8, no. 1 (2022).
Anwar, Sholihul. “INTEGRASI KEILMUAN PRESPEKTIF M. Amin Abdullah Dan Imam Suprayogo.” Jurnal Ilmiah Pedagogy 17, no. 1 (2021).
Cox, Harvey. The Secular City: Secularization and Urbanization in Theological Prespective. New York: The Macmillan Company, 1967.
Daud, Wan Mohd Nor Wan. The Educational Philosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib Al-Attas: An Exposition of the Original Concept of Islamization. Kuala Lumpur: ISTAC, 1998.
Evanirosa, Christina Bagenda, Hasnawati, Annova Fauzana, Khisna Azizah, Nursaeni, Maisarah, et al. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research). Bandung: Media Sains Indonesia, 2022.
Gholsani, Mehdi. Issues in Islam and Science, 2004.
Kuntowijoyo. Islam Sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, Dan Etika. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.
Malang, Tim UIN. Tarbiyah Uli Al-Albab, Dzikir, Fikr, Dan Amal Shaleh, Konsep Pendidikan UIN Malang. Malang: UIN Malang Press, 2004.
Mukani. Dinamika Pendidikan Islam. Malang: Madani, 2016.
Muliono, Welhendri Azwar. Filsafat Ilmu: Cara Mudah Memahami Filsafat Ilmu. Jakarta: Kencana, 2019.
Muslih. Relasi Agama Dan Sains Dalam Pendidikan Islam: Belajar Integrasi Keilmuan Dari SMA Trensains 2 Pesantren Tebuireng Jombang. Lamongan: Nawa Litera Publishing, 2021.
Muslih, Mohammad. “Tren Pengembangan Ilmu Di Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.” Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam 6, no. 1 (2016).
Nasikin, Yayan, Eka Putri Innayah, Shimah Fauziah Yeubun, and Helmi Syaifuddin. “Relevansi Pemikiran Profesor Imam Suprayogo Terhadap Perkembangan Ekonomi Syariah Di Indonesia.” OIKONOMIKA: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Keuangan Syariah 1, no. 2 (2020).
Nata, Abuddin. Islam Dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2018.
Nurullah, Abu Sadat. “Globalisation as a Challenge to Islamic Cultural Identity.” The International Journal of Interdisciplinary Social Sciences 3, no. 6 (2008).
Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an (Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat). Bandung: Mizan, 1998.
Suprayogo, Imam. Masyarakat Tanpa Rangking: Membangun Bangsa Bersendi Agama. Jakarta: Gramedia, 2013.
———. Membangun Integrasi Ilmu Dan Agama: Pengalaman UIN Malang in Integrasi Ilmu Dan Agama: Interpretasi Dan Aksi, Ed Zainal Abidin Bagir. Bandung: Mizan, 2005.
———. Menghidupkan Jiwa Ilmu. Jakarta: Gramedia, 2014.
———. Paradigma Pengembangan Keilmuan Pada Perguruan Tinggi: Konsep Pendidikan Tinggi Yang Dikembangkan UIN Malang. Malang: UIN Malang Press, 2005.
———. Spirit Islam Menuju Perubahan Dan Kemajuan. Malang: UIN Maliki Press, 2012.
Taufiqurrochman, H.R. Imam Al Jamiah Narasi Perjalanan Indah Hidup Dan Pemikiran Prof. Dr. H. Imam Suprayogo. Malang: UIN Malang Press, 2010.
Wijaya, Aksin. Satu Islam, Ragam Epistemologi. Yogyakarta: IRCiSoD, 2020.
Yulanda, Atika. “Epistemologi Keilmuan Integratif-Interkonektif M. Amin Abdullah Dan Implementasinya Dalam Keilmuan Islam.” TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin 18, no. 1 (2020). https://doi.org/10.30631/tjd.v18i1.87.
Zamroni, Zamroni. “Pendidikan Islam Berorientasi Masa Depan; Konsep Pendidikan Ulul Albab Perspektif Imam Suprayogo.” At-Turas; Jurnal Studi Keislaman 1, no. 1 (2014).
Zubaidi, Sujiat, M. Kharis Majid, and Abdullah Muslich Rizal Maulana. “Integrasi Antara Agama Dan Ilmu Dalam Perspektif Malik Bennabi.” Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam 19, no. 1 (2021). https://doi.org/10.21111/klm.v19i1.6365.