KONSEP UMMAH WAHIDAH DALAM AL-QUR’AN
Kajian Atas Tafsir Al-Maraghi
DOI:
https://doi.org/10.30631/tjd.v22i2.368Keywords:
ummah wahidah, al-Maraghi,, al-Qur’an, masa kiniAbstract
Allah created humans as a ummah wahidah, even though humanity consists of various tribes and races humanity is one people, but recently humans often clash with each other, and even fellow Muslims have become divided. others are caused by differences of opinion that give rise to disputes. Even though Islam commands its people to unite with each other, not divide and not fight because Islam exists to be able to care for existing differences, this is proven by the existence of nine verses that discuss the unity and unity of the Ummah. Therefore, the researcher wants to examine more deeply the concept of ummah wahidah in the thoughts of Muhammad Mustafa al-Maraghi in the book Tafsir al-Maraghi. This research aims to find out the meaning of the phrase ummah wahidah in al-Maraghi's interpretation, find out the relevance of the concept of ummah wahidah offered in the current context, and answer existing problems. The method used in this research is library research. The results of this research are the results of Sheikh al-Maraghi's interpretation of nine verses containing several phrases ummah wahidah. The meanings in Sheikh al-Maraghi's interpretation include one person in terms of religion, one person in terms of their faith, one person in terms of the Shari'a, one person in terms of disbelief, and one person in the search for truth. The concept of ummah wahidah offered by Sheikh al-Maraghi is still relevant in the current context, seen from the fact that currently there are still many conflicts between communities caused by differences in views. So this interpretation is useful as a solution to existing problems.
Pada dasarnya manusia Allah ciptakan sebagai ummah wahidah, meskipun umat manusia terdiri dari berbagai macam suku, ras yang berbeda-beda. Belakangan ini umat manusia saling berselisih bahkan sesama umat Islam pun berbepecah belah, salah satunya, disebabkan oleh perbedaan pendapat. Padahal Islam memerintahkan umatnya untuk saling bersatu, tidak berpecah belah dan tidak berselisih karena Islam hadir untuk bisa merawat perbedaan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya sembilan ayat yang membahas mengenai persatuan dan kesatuan umat. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai konsep ummah wahidah dalam pemikiran Muhammad Mustafa al-Maraghi dalam kitab tafsir al-Maraghi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari lafal ummah wahidah dalam tafsir al-Maraghi, mengetahui relevansi konsep ummah wahidah yang ditawarkan dengan konteks masa kini dan menjawab problem yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian “library research” (kepustakaan). Hasil dari penelitian ini adalah dari hasil penafsiran Syeikh al-Maraghi pada sembilan ayat yang mengandung lafal ummah wahidah, terdapat beberapa makna di antaranya, umat yang satu dalam hal agama, umat yang satu dalam hal keimanan, umat yang satu dalam hal syariat, umat yang satu dalam hal kekufuran, dan umat yang satu dalam mencari kebenaran. Konsep ummah wahidah yang dtiwarkan oleh Syeikh al-Maraghi masih relevan dengan konteks masa kini, dilihat dari di masa sekarang masih banyak konflik perpecahan antar umat yang disebabkan oleh perbedaan pandangan. Sehingga, penafsiran ini berguna untuk menjadi solusi permasalahan yang ada.
References
Abd Al-Hayy Al Farmaw. Metode Tafsir Maudhu’iy Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Pesarda, 1994.
Abi Abdillah Ahmad Bin Muhammad/Ibnu Hambal As Syaibani. No Title. Beirut: Darul Kutub Ilmiah, n.d.
Ahmad Musthafa Al-Maraghi. Tafsir Al-Maraghi. Juz XXV. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1974.
———. Tafsir Al-Maraghi. Juz XVII. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1974.
———. Tafsir Al-Maraghi. Juz VI. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1970.
———. Tafsir Al-Maraghi. Juz XVII. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1974.
———. Tafsir Al-Maraghi. Juz XI. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1974.
———. Tafsir Al-Maraghi. Juz XI. Mesir: Mushthafa Al-Babi Al-Halabi, 1974.
———. TARJAMAH TAFSIR AL-MARAGHI. Juz III. Yogyakarta: Sumber Ilmu, 1986.
Ali Nurdin, Sayed Mahdi, dan Arum Titisari. Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal Dalam Al-Qur’an. Jakarta: Erlangga, 2006.
AM.Waksito. The Power Of Optimism. Jakarta: Al-Kautsar, 2013.
Amiratul Munirah dan Mustaffa Abdullah. “Reform Thoughts In Tafsir Al-Maraghi By Shaykh Ahmad Mustafa Al-Maraghi.” Research In Islamic Studies, 2014. https://doi.org/10.15364/ris14-0102-05.
Anshari, Ahsan Farhan and Rahman, Hilmi. “Metodologi Khusus Penafsiran Al-Qur’an Dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi.” Jurnal Iman Dan Spiritualitas 1 (2021): 57. https://doi.org/http://doi.org/10.15575/jis.v1i1.11480.
Anwar, Choirul. “Islam Dan Kebhinekaan Di Indonesia: Peran Agama Dalam Merawat Perbedaan.” Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam 4, no. 2 (2018): 1. https://doi.org/10.31332/zjpi.v4i2.1074.
Baqi, Muhammad Fuad ’Abdul. Mu’jam Al-Mufabras Li Alfaz Al-Qur’anul Karim. Kairo: Dar al-Fikr, 1992.
Chairun Nisak, Cut Lusi, and Tuthi’ Mazidar Rohmah. “Dinamika Konflik Antar Wahabi Dan Aswaja Di Aceh.” SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2023): 1–10. https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i1.2774.
Fadhillah Iffah, Yuni Fitri Yasni. “Manusia Sebagai Makhluk Sosial.” Lathaif: Literasi Tafsir, Hadis Dan Filologi Vo.1 (2022).
Farhan Ahsan Anshari, Hilmi Rahman. “Metodologi Khusus Penafsiran Al-Quran Dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi.” Jurnal Iman Dan Spiritualitas Vol 1, No (2021).
Faris Maulana Akbar. “RAGAM EKSPRESI DAN INTERAKSI MANUSIA DENGAN AL-QUR’AN( DARI TEKSTUALIS,KONTEKSTUALIS,HINGGA PRAKTIS).” Revelatia Vol.3 No.1 (2022).
Fattah, Mohammad. “Pakaian Ideal Seorang Muslimah ( Studi Komparatif Dalam Pentafsiran Surah Al-A ’ Raf Ayat 26 Antara Kitab Tafsir Al-Maraghi Dan Tafsir Al-Azhar ).” Penerbit UTHM 2, no. 1 (2021): 21–32.
Fithrotin. “Metodologi Dan Karakteristik Penafsiran Ahmad Mustafa Al Maraghi Dalam Kitab Tafsir Al Maraghi (Kajian Atas Qs. Al Hujurat Ayat: 9).” Al-Furqon 1, no. 2 (2018): 107–20.
Muhammad. 25 Hidangan Dari Al-Qur’an. Jakarta: Khazanah Al-Qur’an, 2017.
Muhammad Husain Al-Dzahabi. At-Tafsir Wal Mufassirun. Juz 3. Mesir: Daar Al-Kitab Al-Arabi, 1976.
Muhammad Husain, Al-Dzahabi. At-Tafsir Wal Mufassirun. Juz 3. Mesir: Daar Al-Kitab Al-Arabi, 1976.
Muhammad Saubari, N. “Studi Penafsiran Asy-Sya’rawi Atas Lafadz ‘Ummatan Wahidah’ Dalam Tafsir Asy-Sya’rawi.” Al Karima, 2020.
Nurmansyah, Oktaviana dan Annisa. “KONSEP UMMAH WAHIDAH DALAM AL-QUR’AN DAN RELAVANSINYA DENGAN KONTEKS KEKINIAN Studi Komparatif Penafsiran Hamka Dan Kementrian Agama RI.” Al Itqan 8 (2022).
Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah. Volume 9. Jakarta: Lentera Hati, 2012.
Rosyanti, Imas. “Penggunaan Hadis Dalam Tafsir Al-Maraghi.” Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis 2, no. 2 (2018): 137–46. https://doi.org/10.15575/diroyah.v2i2.2502.
Rozikin Daman. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: Rajawali Press, 1992.
Tsani, Ali Farkhan. “Khutbah Jumat: Ummatan Wahidah.” Kantor berita MINA(blog), 2018. https://minanews.net/khutbah-jumat-ummatan-wahidah/.
Zainurofiq. “Sejarah Konflik Ummat Islam Di Indonesia Zainurofiq.” Al-Tsaqofa 15, no. 01 (2018): 119–38. https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAIQw7AJahcKEwiw-tWUlaT_AhUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fjournal.uinsgd.ac.id%2Findex.php%2Fjat%2Farticle%2Fdownload%2F3040%2F1897&psig=AOvVaw3ESnwue9DtUM-1dFAa2_TT&ust.