REINTERPRETASI MA’HRAM (Q.S. AN-NISA/4 AYAT 22-23) DAN RELEVANSINYA DENGAN FENOMENA MENIKAHI SEPUPU DI INDONESIA
Studi Penafsiran Muhammad Syahrur
DOI:
https://doi.org/10.30631/tjd.v22i2.613Keywords:
Al-Kitāb wa Al-Qur’ān: Qira’ah Mu’āṣirah, Muhammad Syahrur, QS. An-Nisa: 22-23.Abstract
Menikahi sepupu menjadi fenomena yang unik sekaligus tabu oleh sebagian kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu pemikir kontemporer yang memiliki penafsiran yang signifikan didiskusikan perihal fenomena tersebut adalah Muhammad Syahrur, dalam bukunya Al-Kitāb wa Al-Qur’ān: Qira’ah Mu’āṣirah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dengan menggunakan metode deskripsi-analitis, dan berdasarkan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengungkap bahwa Syahrur menambahkan sepupu sebagai kategori mahram atau orang yang tidak boleh dinikahi, karena alasan medis dan adat istiadat masyarakat. Secara medis, menikahi sepupu dapat memberi dampak buruk kepada keturunan, sementara secara adat istiadat masyarakat terjadi pro-kontra di lapangan. Kedua, penafsiran QS. An-Nisa’ ayat 22-23 tentang menikahi sepupu perspektif Syahrur relevan dengan konteks Indonesia, berdasarkan sudut pandang ulama-ulama Indonesia, undang-undang, aspek kedokteran, sosial di masyarakat, yang memiliki pandangan senada bahwa menikahi sepupu tidak diperbolehkan, terutama mempertimbangkan dampak pada keturunan yang lemah secara jasmani maupun rohani.
References
Abbas, Syahrizal, et al., “Persepsi Masyarakat tentang Praktik Pernikahan Keluarga Dekat di Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”, El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 3, No.2, Desember 2020.
Al Hamat, Anung, “ Reprentasi Keluarga dalam Konteks Hukum Islam”, Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 8, No.1, (Juni 2018).
Ali, Atabik, et al., Kamus Kontemporer Arab Indonesia, cet,IX, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, t.t,.
Al-Qur’an Kemenang RI. QS. An-Nisa’ [4]: 22.
Darussalam, Andi, Pernikahan Endogami Perspektif Islam dan Sains”, Jurnal Tahdis 8, No. 1, (2017).
Hidayat, Arifin, “Metode Penafsiran Al-Qur‟an Menggunakan Pendekatan Linguistik (Telaah Pemikiran M. Syahrur)”, Jurnal Madaniyah 7, No. 2, 2017.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada Desember 21, 2022, https://kbbi.kemdikbud.go.id.
Khafizah, Anis, “Perkawinan Sedarah dalam Perspektif Hukum Islam dan Genetika”, Jurnal Syariati 3, No. 01, (2017).
Lufiana Putri, Diva, Menikah Sepupu Diperbolehkan Oleh Agama , Bagamana dari Sisi Kesehatan, Diakses pada Desember 22, 2022, https://www.kompas.com.
Mahbub, Syukron, et al., “Fenomena Nikah Kerabat Perspektif Hukum Islam dan Hukum Adat (Studi Kasus di Dusun Bayumas Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pemekasan)”, Jurnal YUSTITIA 22, No. 1, Mei 2021.
Manzur, Ibnu, Lisan al-Arab, Juz XIV, Kairo: Makatabah al- Taufiq, t.t, t.p.
Murtadho, M. Zahid, “Kisah-kisah Istimewah Kyai Idris Marzuki Lirboyo”, Alif.id Diakses pada Maret 31, 2023, https://alif.id/read/m-zahid-murtadho/kisah-kisah-istimewah-kiai-idris-marzuki-lirboyo-b235775p/
Mustaqim, Abdul, “Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi Sebagai Bais Moderasi Islam”, Naskah Pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
Mustaqim, Abdul, “Epistemologi Tafsir Kontemporer”, Yogyakarta: LkiS, 2010.
Pahrowi, “Larangan Kawin Menurut Adat dan Implikasinya di Kacamatan Limun Kabupaten Sarolangun Ditinjau dari Hukum Islam”, Jurnal Hukumah: Jurnal Hukum Islam 3, No.1, (Juni 2022),
Rizal Soulisa, Muhammad, “Praktik Pernikahan Sepupu di Desa Kalola Kecamtan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu (analisis Antropologi Budaya). Tesis”, Tesis, Pascasarjana Institut Agama islam Negeri (IAIN) Palu , 2020.
Sukri, Rahmad, “Pernikahan Sistem Bimbang Pecah Tumbang Perspektif Urf dan Maslahah Mursalah (Studi di Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur). Skripsi”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, 2022.
Susanto,Edi, Studi Hermeneutika, Depok:Kencana, 2017.
Syahrur, Muhammad, “Al-Kitāb wa Al-Qur’ān: Qira’ah Mu’āṣirah”, (Kairo dan Damaskus: Sina lil al-Nasr, 1992), Kurdi et al.,, Hermenutika Al-Qur’an dan Hadiṡ, Cet. I, Yogyakarta: eLSAQ Press, 2010.
Syahrur, Muhammad, “Al-Kitāb wa Al-Qur’ān: Qira’ah Mu’āṣirah” trans. oleh Sahiron Syamsuddin “Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporere”, cet. 2, elSAQ Press, Yogyakarta 2007.
Syahrur, Muhammad, “Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Qur’an Kontempore”, cet.1, trans. Sahiron Syamsudin dan Burhanudin”, Yogyakarta: elSaq Press, 2004.
Syamsuddin, Sahiron, “Book Review-1 (Al-Kitāb wa Al-Qur’ān: Qira’ah Mu’āṣirah)” dalam Al-Jami'ah: Journal of islamic Studies, Nomor 62/XII/19, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Syamsuddin, Sahiron, “Metode Intertekstualitas Muhammad Shahrur Dalam Penafsiran Al-Qur`an,” in Studi Al-Qur`an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir”, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002.
Syarifuddin, Hukum Menikahi Sepupu Menurut Adat Suku Buton dalam Perspektif Hukum Islam di Kampung Kayu Merah Kabupaten Fakfak, Skripsi:Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020.
Ulyani, “Praktik Larangan Perkawinan Sekerabat Menurut Adat di Desa Lubuk Sepuh Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Ditinjau dari Perspektif Fiqh Munakahat”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021.
Umardani et al., Tradisi Larangan Menikahi Antara Sudara Sepupu di Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara, Ar-Ra’yu: Jurnal Hukum Keluarga 1, No. 1, 2022.








